Vian terdiam, menatap ke arah istrinya yang menutupi tubuhnya dengan selimut itu. Sebenarnya Vian tidak pernah membayangkan jika tubuh istrinya akan sebagus itu, tapi semua itu benar-benar sangat pas. Menonjol di bagian yang seharusnya, lekukannya pun berada ditempat-tempat tertentu, benar-benar sangat mengagumkan. Suara ketukan pintu membuat Vian dan Hana menoleh, keduanya terdiam dengan saling berpandangan. Hingga akhirnya suara ponsel milik Vian pun berbunyi dan memperlihatkan nama mamanya yang tertera di layar ponselnya. "Aku akan ke kamar mandi dulu." Kata Hana memilih untuk kabur saja. Vian pun hanya mengangguk canggung. Setelah melihat istrinya masuk ke dalam kamar mandi, Vian pun akhirnya mengangkat panggilan dari mamanya dan bertanya ada apa. Vian turun dari ranjang dan berjal