Sebulan berlalu dengan sangat cepat. Hari ini Vian dan Hana berada di rumah sakit. Keadaan mama Hana tiba-tiba saja memburuk, padahal kemarin masih baik-baik saja. Bahkan mereka juga membicarakan tentang pengobatan diluar negeri yang sudah dijadwalkan Minggu depan. Hana berdiri dengan tidak tenang di ruangan mamanya, sudah hampir 2 jam mamanya tidak membuka matanya, berbagai alat terpasang di tubuh mamanya yang terlihat pucat itu. Vian masuk ke dalam ruangan mertuanya dan menghampiri istrinya yang masih berdiri tak tenang itu. "Duduklah," kata Vian yang langsung saja menghampiri istrinya. Hana langsung saja memeluk suaminya dan menangis dengan suara pelan. Jujur saja Vian juga tidak bisa mengatakan apa-apa untuk menghibur istrinya saat ini. Hasil pemeriksaan yang baru saja keluar meng