"Apa kamu bilang? Aku menahan suamimu? Memangnya siapa suamimu?" Tanya Lusi sambil mengusap pipinya yang merah akibat tamparan wanita itu. "Galih Sujaya! Yang barusan keluar dari dalam rumahmu ini!" Teriaknya kencang sekali sampai membuat telinga Lusi terasa panas. "Oh, Jaya? Aku sudah mengusirnya pulang. Tenang saja dia tidak akan kembali ke sini." Lusiana tersenyum santai, karena dia tidak merasa merebut Jaya dari istrinya. Malahan dia juga tidak berbakat untuk menjadi seorang perebut suami wanita lain. "Jika saja aku punya bakat merebut pria lain, tentu aku tidak akan kehilangan suamiku sendiri beberapa tahun lalu." Ujarnya di depan wanita itu. "Oh jadi kamu janda kegatelan??!" Teriaknya penuh ejekan pada Lusiana. "Woi mbak! Cukup! Berhenti bicara kasar! Saya tidak pernah menahan