Semalaman suntuk Lusiana bergumul di atas ranjang bersama Galih Sujaya. Dua nafas beradu terengah-engah memenuhi seluruh kamar Lusi. "Lusi, kamu hebat sekali!" Pujinya sambil memeluk pinggangnya. "Setelah ini jangan pernah datang lagi ke sini." Ujar Lusiana membuat hati Sujaya hancur berantakan seketika. Jaya tidak percaya dengan apa yang baru saja terlontar dari bibir mungil Lusiana. "Kenapa? Kita sudah melakukan hubungan intim, seharusnya kita mengikat sebuah hubungan lebih dekat dari sekedar sahabat. Kenapa kamu malah mengakhirinya?" "Hahahaha! Galih Sujaya, pria muda 27 tahun. Presiden direktur real estate! Sudah menikah, memiliki dua orang putra!" Lusiana tersenyum lebar sambil menunjukkan layar ponselnya pada pria yang sedang berada di atas tubuhnya menciumi lehernya. "Lusi! Ak