Ivi Aku melirik ke sebelah tempat tidur. Mas Ravi masih tidur pulas sambil memeluk guling. Awalnya dia memelukku, namun karena aku bangun, aku menganti badanku dengan guling. Dan hebatnya, Mas Ravi nggak terusik sama sekali. Aku mengambil kimono tidurku yang tergeletak sembarangan di lantai untuk menutupi badanku yang sudah nggak karuan. Asli, aku digempur habis-habisan semalam. Kalau ingat semalam rasangya malu banget tapi juga seneng. Aku jadi tahu sekarang kenapa wajah Abil selalu merah padam tiap aku bertanya tentang urusan ranjang. Ternyata begini rasanya. Aku berjalan pelan ke kamar mandi. Ya iyalah pelan, orang masih sakit buat jalan. Aku melirik Mas Ravi lagi lalu mendengus. Dasar kebo! Bisa-bisanya dia tidur sepulas itu. Aku mengambil handuk bersih dan pakaian di lemari lalu ng