Mentari sudah bersinar sejak beberapa jam yang lalu, tapi sinarnya tidak berhasil menembus gumpalan awan keabu-abuan di kota Milan. Udara dingin berhembus lembut, membawa serta dedaunan kering yang berguguran. Sepertinya, hujan akan turun sebentar lagi. Kaizen sudah kembali bekerja mulai hari ini. Kondisinya sudah jauh lebih baik setelah teler selama dua hari penuh. Sepertinya, berbaring di pangkuan istrinya cukup ampuh mengusir rasa mualnya. Apalagi aroma harum dan segar dari tubuh Sea yang terasa menenangkan. Ah, Kaizen jadi ingin sakit dan dimanja lagi. Diusap-usap, diperhatikan, bahkan di suapi. Menyenangkan sekali rasanya. “... Tuan?” Tok, tok. Anderson mengetuk meja kerja Kaizen, seketika membuyarkan lamunan pria itu. Kaizen mendongak dengan mata yang sedikit kosong. Anderson s