Sudah lebih dari dua minggu sejak kecelakaan yang menimpa Kaizen dan Anderson. Luka-luka mereka sudah sembuh, meski beberapa bekas samar masih terlihat. Anderson bahkan sudah pulang ke rumah seminggu lalu dan kini sibuk merencanakan pernikahannya dengan Roana. Awalnya, Roana ingin semuanya diselesaikan dengan cepat, cukup dengan mendaftarkan pernikahan setelah Anderson keluar dari rumah sakit. Tapi Anderson menolak. Ia tahu Roana punya impian untuk sebuah pernikahan yang indah, dan ia tak ingin melewatkan momen itu. Pagi ini, sinar matahari menerobos lembut melalui celah tirai yang sedikit terbuka. Udara terasa hangat, dan suasana rumah tenang. Sea menggeliat kecil, matanya perlahan terbuka, mendapati dirinya masih berada dalam pelukan Kaizen. "Bagaimana tidurmu?" tanya Kaizen, suaranya