Sea tidak tahu harus berbuat apa. Tangannya gemetar, hatinya berdebar kencang, dan dadanya terasa sesak. Air matanya jatuh tanpa bisa ia hentikan. Ada sesuatu di dalam dirinya yang merespons panggilan Elizabeth—sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan. Dia ingin berkata sesuatu, ingin menjawab panggilan penuh harapan itu, tetapi tidak ada suara yang keluar dari bibirnya. Kaizen berdiri di sampingnya, matanya menatap penuh waspada. Dia tahu betapa sulitnya ini bagi Sea, betapa membingungkannya situasi ini. Tapi di sisi lain, dia juga tahu bahwa Elizabeth telah menunggu saat ini terlalu lama. Wanita tua itu mencoba mengangkat tangannya, berusaha menjangkau Sea. Gerakannya lambat dan lemah, namun Sea tanpa sadar langsung menggenggamnya dengan erat. Jemari Elizabeth terasa begitu hangat, begitu
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari