Sea mengedipkan matanya beberapa kali, menatap langit-langit kamar. Entah bagaimana akhirnya, dia bisa satu kamar dengan Kaizen. Tadi, saat Elizabeth menyuruhnya sekamar dengan Kaizen, Sea sudah berusaha mencari alasan, tapi Elizabeth tidak mau mendengar. Dan beginilah akhirnya. Jantung Sea berdegup kencang saat memperhatikan lampu kamar mandi yang masih menyala. Kaizen masih berada di dalam, mungkin sedang mandi. Setelah ini, apa yang harus dia lakukan? Pura-pura tidur? Atau lebih baik pindah tempat? Tapi ke mana? Lantai? Jangan harap! Di sana tidak ada sofa empuk panjang yang layak di tiduri, hanya ada sofa stool yang … sedikit keras dan tidak punya sandaran. Membayangkan tidur di sana saja, sudah membuat punggungnya terasa pegal. Tiba-tiba, suara pintu kamar mandi terbuka,