Terungkap

1184 Kata

Sepandai-pandainya menyimpan bangkai, baunya tetap akan tercium. Pepatah itu rasanya tepat menggambarkan Kaizen, yang berusaha menyembunyikan beberapa fakta dari istrinya. Entah dari mana Sea tahu bahwa dia mengutus Sierra untuk menjaganya. Namun, alih-alih menjelaskan, Kaizen memilih mencoba meluruskan hal yang lebih penting. “Dia ingin berteman denganmu, Sayang. Sungguh, dia tulus,” ucap Kaizen lembut. “Aku tahu,” jawab Sea cepat jawabnya cepat, nyaris memotong ucapan Kaizen. Ketulusannya tidak pernah diragukan Sea. Bahkan ketika dia tahu Sierra mendekatinya atas perintah Kaizen, dia tetap merasakan ketulusan itu. Napasnya tertahan, dadanya sesak oleh beban yang sulit diungkapkan. “Soal itu aku tahu,” lanjutnya dengan suara yang pecah. “Tapi … dia punya tujuan. Dan tujuannya itu …”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN