Tiga tahun kemudian ...
“Masih lama?”
Kairi melepaskan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya setelah masuk ke ruang prakteknya. Eun Bi beRanjak dari sisi sofa dengan wajah sumringah. Dia telah bersiap dengan tampilan cantik dan rapi. Dress merah muda itu melilit tubuhnya yang belum terlalu singset setelah melahirkan Ariel. Menunggu satu jam lebih, akhirnya Kairi menyelesaikan tugasnya siang itu di Shinwa Hospital tersebut.
“Ya udah, sekarang kamu beres-beres dulu, trus kita makan di restoran China itu,” ujar Eun Bi, manja.
Kairi tersenyum tipis. Membuka jas putih itu, lalu disampirkannya di atas meja. Dipeluknya sesaat istrinya itu, mencium rambutnya yang sangat wangi untuk memanjakan hidungnya.
“Aku masih ada jadwal tugas lagi jam 1 nanti, Sayang.”
Eun Bi tertegun, hanya men
