Pagi yang cerah, hanya beberapa mobil yang parkir di pelataran gedung di salah satu sisi Kota Denpasar. Pernikahan Mirza dan Yumi. Hanya beberapa teman kuliah Mirza, ayah Luna juga hadir. Mirza sesekali menoleh ke belakang, papanya memang tidak datang. Pun keluarga yang lain. Yumi dan Mirza sudah sah menjadi suami istri, tanpa harus memikirkan dampak yang mereka akan dapat setelah mereka melangkah sejauh ini. Sementara itu di sisi lain, pagi-pagi sekali, Luna sudah berada di kantor. Ketika sibuk dengan tumpukan arsip di meja, Arini masuk ke ruangannya. Dia diminta datang ke kantor hari ini untuk dijanjikan pekerjaan oleh Luna. Dia hanya tak ingin Arini, sang ibu jahat itu akan terus menggerogoti uang Arvin hanya untuk bersenang-senang. “Kamu memanggil mama, Luna?” Luna masih menyi