Arvin masih menatap tube pil itu. Wanita itu mengalihkan pandangannya, segera mengambil tube itu dari tangan suaminya dan melangkah pergi. "Luna!" panggil Arvin. "Apa? Apa yang ingin kamu tanyakan? Apa aku masih menggunakan pil ini? Kenapa aku ada di sini? Aku sakit apa? Memangnya, kamu masih mempedulikanku? Hah?" geram Luna dengan suara menunggu. Arvin terdiam, amarah dan rasa sakit memenuhi rongga d**a istrinya itu. "Luna…" Luna tidak peduli, melangkah saja meninggalkan suaminya itu. Namun, tiba-tiba dia terhenti. Arvin memeluknya dari belakang, menyandarkan di punggung Luna di dadanya. "Maaf." Suara Arvin terdengar lirih. Luna selalu luluh saat Arvin mulai bersedih. Apalagi menangis karena dia. Luna segera melepaskan dekapan Arvin dan meninggalkan suaminya itu dengan air mata