NO. SENSOR Makan siang, dan sholat dzuhur selesai. Adam membawa Adis ke kamarnya. "Ayo masuk." Adam membuka pintu selebar-lebarnya. Adis melayangkan pandang ke seluruh penjuru kamar Adam. Masih lebih luas kamarnya. Tapi, karena perabot yang ada tidak banyak, jadi terasa lebih lapang dari kamarnya. "Berapa cewek yang pernah dibawa masuk ke sini?" "Kamu pertama, dan satu-satunya." "Masa sih?" "Aku sudah cerita kalau aku tidak pernah pacaran yang serius. Kalau seorang pria membawa seorang wanita masuk ke kamarnya. Aku kira itu pasti hubungan mereka sudah serius. Kalau ...." Adam tidak jadi melanjutkan ucapannya, yang ingin bertanya hal sama pada Adis. Berapa pria yang sudah Adis bawa masuk ke dalam kamarnya. Adam berpikir ulang, ia tidak ingin bertengkar hanya karena masa lalu. 'Kar