Yehuda kembali duduk dengan tenang, meskipun emosinya mendidih. Ia menatap Ferdinand Randal dengan senyuman sinis, seperti seorang pemburu yang menikmati permainan sebelum memberikan pukulan terakhir. Ferdinand, di sisi lain, tetap memasang wajah licik, menikmati upayanya memancing kemarahan Yehuda. Yehuda kembali berbicara dengan suara dingin, penuh kendali, "Anda tahu kenapa saya datang, Ferdinand. Ini bukan soal permainan kekuasaan antara kita. Ini soal fakta. Fakta yang akan mengungkap siapa dalang di balik semua ini." Ferdinand memiringkan kepalanya, pura-pura bingung. "Fakta, katamu? Kau sepertinya berimajinasi terlalu jauh, Yehuda. Apa kau benar-benar percaya bahwa aku tahu sesuatu yang penting? Aku hanya seorang pengacara, yang menambah pendapatanku sebagai pengusaha kecil yang

