‘Setidaknya pekerjaan ini bisa mengalihkan pikiranku. Semakin sibuk, semakin kecil ruang untuk memikirkan Yehuda.’ Pikir Nadira sambil memusatkan konsentrasi pada dokumen di tangannya. Sebuah kontrak kerja sama dengan salah satu mitra strategis Demario Group. Ia membuka dokumen tersebut, membaca baris demi baris dengan seksama. Detail kontrak itu cukup rumit, tetapi Nadira memecahkannya dengan mudah. Pikiran logisnya mengambil alih, menyaring setiap kata dengan ketelitian seorang ahli hukum. Namun, di sela-sela kesibukannya membaca, pikirannya kadang-kadang melompat kembali pada wajah Yehuda, suaranya, dan segala perasaan yang masih bergelut di hatinya. ‘Dia bilang dia tidak akan menyerah. Tapi aku juga tidak bisa menyerah pada keraguanku. Tidak sekarang, tidak dengan semua bukti yang a

