“Ayah angkatmu seorang mafia, kejahatan apa yang tidak bisa dilakukannya? Mengenai kematian orang tuaku, sejak awal memang sudah janggal. Tapi sudahlah, Yehuda. Aku lelah dengan semua ini.” Mata kelam Yehuda menatap wanita di depannya dengan intens, penuh dengan rasa bersalah dan keputusasaan. Sementara Nadira berdiri dengan tangan terlipat di d**a, tubuhnya tegak namun terlihat dingin. Tatapannya datar, seolah tak ada lagi ruang untuk berbicara. Hati Yehuda berdenyut sakit. Wanita yang ia cintai, yang dulu memandangnya penuh kehangatan, kini terasa seperti tembok es yang tak bisa ditembus. Yehuda menarik napas panjang, mencoba mengendalikan emosi yang bergemuruh dalam dadanya. "Nadira," suaranya berat, hampir serak, "tolong dengarkan aku. Aku tahu kau tidak percaya padaku, tapi aku

