Setelah menyelesaikan sarapan yang penuh canda tawa, Yehuda dan Nadira bersiap untuk memulai hari mereka. Yehuda, yang telah lebih dulu siap, duduk di ruang tamu sambil sibuk dengan ponselnya, menjawab beberapa email penting. Nadira melangkah keluar dari kamar, mengenakan blouse berbahan sifon silk warna toska yang lembut dan rok pensil abu-abu yang menonjolkan siluet rampingnya. Rambutnya ditata dalam cepol sederhana, memberikan kesan anggun dan profesional. Hanya sapuan bedak tabur tipis dan lip balm warna cherry yang melengkapi penampilannya. Ketika Yehuda mengangkat kepalanya, sejenak dia terpana, menyadari betapa menawannya Nadira hari itu. Meski dalam kesederhanaan, Nadira tampak semakin cantik di matanya. "Nadira, kamu terlihat luar biasa," ujar Yehuda, tak bisa menahan diri unt

