Daniel terus mencermati gerak-gerik Ryan. Dia terheran, sekaligus merasa tergelitik. “Kamu ini kenapa sih Ryan? Seperti Orang yang sedang bingung saja.” Ryan tak menjawab. Dia hanya menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Dia balas mencermati wajah Daniel. Seolah-olah dia tengah menilai dan menelisik, apakah Daniel sungguh merupakan pemecahan masalah ataukah justru akan menjadi si penambah masalah. Ryan menggelengkan kepalanya. “Apa kamu nggak tahu, bahwa Steph mau dijodohkan?” tanya Ryan setengah bergumam. Daniel terperangah. Dia merasa posisinya sangat terancam. “Apa? Steph dijodohkan? Dijodohkan sama Siapa? Nggak! Nggak mungkin. Steph nggak mungkin mau begitu saja dijodohkan.” Ryan tertawa pahit. Kak Bobby, kalau aku lakukan ini, bukan berarti aku sengaja membahayakan Steph