“Inge Nastasia Wijaya, will you open your heart for me?” Pertanyaan Jason menyiratkan sebuah permintaan yang membutuhkan kepastian. Dan sifatnya sudah mendesak. Dan Inge merasa berhutang jawaban sekian lamanya. Jauh di lubuk hatinya, tadi dia bahkan sempat berpikir bahwa Jason akan melamar dirinya malam ini. Karenanya, dia segera mengangguk mantap. Dia sudah tak mau membuang waktunya hanya untuk meratapi kegagalan perjalanan cintanya di masa lalu dan hanya memelihara angan-angan semu. Lebih baik aku menggenggam harapan yang nyata di depan mata, dari pada mengkhayal dan hidup dalam ketidak pastian dan kegamangan yang nggak akan membawaku kemana-mana. Aku sudah terlalu lama membiarkan diriku berada dalam keadaan seperti itu. Dan aku sudah sampai pada satu titik di mana aku ingin mene