Chap. 14. Sebuah Tugas

1121 Kata

  Melihat itu, Samuel segera mendekap tubuh nona mudanya itu dan menyembunyikan wajahnya di daadanya. Mencoba semaksimal mungkin melindungi Tisha dan memastikan jika nona mudanya tersebut baik-baik saja.   “Apa Nona baik-baik saja?” tanya Samuel dengan nada yang khawatir serta memeriksa apakah Tisha baik-baik saja. Padahal anak panah itu hanya mengenai kaca jendela mobil yang mereka tumpangi saja.   Sedangkan badan Tisha gemetar menahan takut. Jika biasanya gadis ini melihat adegan aksi di depannya sampai terjadi baku hantam, namun tidak untuk yang satu ini. Ini pertama kalinya Tisha melihat bangkai ayam dengan darah yang masih segar. Tentu saja Tisha merasa takut, bahkan untuk membuka matanya.   “Aku takut, Kak,” lirih Tisha yang masih belum berani membuka matanya. “Darah itu beg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN