Chap. 41. Sebuah Kegilaan

1302 Kata

Setelah kepergian Langit dan Ayumna, sementara Franky memilih untuk tetap tinggal dan menemani mereka berdua. Tentu saja itu semua juga atas perintah Lagit yang tidak ingin terjadi apa-apa pada sepupunya. Samuel memilih untuk mengunci mulutnya rapat-rapat. Pria itu memilih duduk di sofa yang agak jauh dengan Tisha berada sekarang ini. Pria itu merasa bersalah, dan membenarkan segala ucapan Langit kepada dirinya. Ingin meminta maaf, akan tetapi bibirnya kelu untuk membuka suara. Enatah ada perasaan yang membuat Samuel tidak nyaman. Alih-alih merasa menyesal, pria itu merasa tidak menyesali perbuatannya. Hanya saja menyalahkan dirinya karena tidak bisa menjaga Tisha dengan baik. Sedangkan Franky sedari tadi tidak berhenti mengajak Tisha bicara, meskipun terkadang tidak ditanggapi oleh Tish

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN