Sharvani bersiap turun ke lantai satu karena hari ini adalah hari pertamanya kembali bekerja di kafe setelah lebih dari dua minggu absen. Saat hendak meninggalkan ruangannya, ponsel yang dia simpan di saku rok bergetar. Dia mengeluarkan benda tipis itu, kemudian membuka dan membaca pesan dari Galindra. Galindra: [Aku akan mengirim pesan suara. Tolong perdengarkan pada anak kita.] Tak lama setelahnya, pesan suara pria itu masuk ke ponselnya. Sebelum memutar, Sharvani lebih dulu menambah volume agar terdengar jelas. “Hai, Nak ... mamamu lagi kerja. Papa Cuma mau bilang, tolong jangan bikin mama terlalu lelah. Nanti pulang kerja, kita istirahat sama-sama, ya.” Begitu isi pesan suara Galindra. Entah kenapa, mendengarnya membuat Sharvani berdebar. Terlebih, suara lembut pria itu mengingatka