BAB 33 : Runtuhnya Pengendalian Diri

1669 Kata

Ajakan makan malam Galindra diterima Sharvani, tapi dengan satu syarat—bukan di restoran mewah, melainkan di warung soto pinggir jalan. Entah kenapa, malam ini Sharvani ingin makan soto dengan suasana ramai dan pemandangan kendaraan lalu-lalang, bukan menatap gemerlap lampu kota dari balik kaca sambil ditemani alunan musik romantis—yang sayangnya terlalu lembut untuk perut yang sedang keroncongan. “Selamat menikmati, Mas,” ucap Sharvani ceria begitu soto dan minuman mereka tiba. Tatapannya pada mangkuk di hadapannya berbinar-binar, seperti baru saja menemukan harta karun. Sebaliknya, Galindra hanya bisa menghela napas pelan dan menggeleng. Pupus sudah bayangan makan malam hangat nan tenang bersama Sharvani. Alih-alih bisa mengobrol santai, mereka justru disambut riuh suara pengunjung lai

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN