BAB 32 : Ajakan Kencan?

1783 Kata

Isak lirih Sharvani teredam di d**a Galindra, bercampur dengan degup jantung pria itu yang berdetak stabil. Seperti melodi yang menenangkan, ritmenya perlahan meredakan tangis yang semula tak kunjung berhenti. Kini hanya sesenggukan ringan yang tersisa. Napas Sharvani mulai teratur, emosinya sedikit demi sedikit mereda setelah semua rasa berhasil ditumpahkan. “Aku menangis bukan karena ditinggal menikah, tapi karena kenyataan bahwa waktu yang kami habiskan ternyata berakhir sia-sia ... membuatku merasa bersalah, Mas,” lirihnya dengan suara serak. Kini bukan hanya kepalanya yang bersandar pada pria itu, kedua tangannya pun tanpa sadar melingkar di pinggang Galindra, mencengkeram erat kaos yang dikenakan pria itu. “Dua tahun Jefandra bersama orang yang salah. Aku menahannya karena keegoisan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN