Enaknya bermalam di rumah mertua, Sharvani tidak dituntut bangun pagi, memasak, atau bersih-bersih rumah. Justru dia diperlakukan dengan sangat baik di sini. Bangun siang tidak masalah, makanan sudah tersaji di meja, bahkan kalau selesai makan tidak mencuci piring pun tidak dipermasalahkan. Mama Galindra tidak pernah mengkritik, perlakuannya pun tidak pernah membedakan antara anak dan menantu. Tapi yang jadi masalah sekarang adalah ... anaknya sendiri. Galindra ternyata seperti lintah kalau sudah menyukai sesuatu. Bagaimana tidak, sejak membuka mata hingga sekarang—saat Sharvani sudah mandi dan wangi—pria itu terus menempel padanya. Mereka terlihat seperti pengantin baru yang habis menjalani malam pertama. Padahal kenyataannya tidak. Meskipun, tadi malam memang ... “Mas, kubilang jangan