Galindra bangun kesiangan. Akibatnya, dia gagal menemani Sharvani yang hari ini memulai kelas yoga kehamilan untuk pertama kalinya. Semua ini gara-gara nafsu sialan itu! Ah, meskipun sudah berkali-kali mengumpat, ujung-ujungnya dia tetap tidak bisa menyangkal—apa yang dia lakukan tadi malam cukup efektif meredam gairahnya yang menggebu-gebu. Dan berkat itu juga, tidurnya jadi jauh lebih nyenyak. Badannya terasa segar saat membuka mata. Ini semacam versi nyata dari mimpi basah pertamanya dulu—bedanya, tidak ada rasa malu, hanya keengganan untuk mengakui betapa nikmatnya. Sekarang Galindra merasa seperti remaja labil yang gengsi mengakui kalau baru saja mengalami malam panjang dengan dirinya sendiri. Usai mandi dan mengenakan pakaian santai, Galindra berjalan keluar kamar menuju dapur. Be