BAB 16 : Cerita Sebelum Tidur

1211 Kata

Sharvani buru-buru mengusap air matanya saat Galindra muncul tiba-tiba di ambang pintu. Dan seolah sudah menduga pemandangan itu, Galindra hanya menghela napas pelan, lalu melangkah mendekat, duduk di salah satu kursi di samping Sharvani. Mereka berada di teras belakang, ditemani semilir angin malam yang menusuk kulit perlahan. “Belum bisa tidur?” tanyanya lembut. Menghadapi wanita dalam kondisi seperti ini memang butuh kesabaran, juga nada bicara yang dijaga agar tidak terkesan menyudutkan. Dia paham sekali, karena Anaya juga seperti Sharvani, walau beda kasus yang membuat mereka patah hati. “Ini sudah hampir jam sepuluh malam, Vani. Bukannya aku harus membacakan cerita untuk anak kita?” “Aku belum ngantuk, Mas. Malam ini tolong dilewatkan saja.” “Mana bisa begitu. Kita sudah menandat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN