"Kau sudah menemukannya?" Tanya Alfath yang kini duduk di kursi kerajaannya menerima telfon dari riko mata matanya. Padahal baru semalam ia menyuruh riko dan belum 3 hari ia sudah bisa mengumpulkan semua informasi tentang Mikayla. Nyatanya gadis cantik berumur 21 tahun itu tidak bisa bersembunyi dengan baik untuk menghindari orang seperti Alfath yang mempunyai temperamen tinggi.
"Mikayla tinggal bersama orang tuanya boss, alamatnya xxxxx. Dia putri pengusaha perusahaan kecil Agra group. Yang saya selidiki mikayla adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Dia hidup mandiri dirumah yang beralamat xxxxx. Selebihnya jika bos ingin mengerti hal lain bos bisa bertanya" jelas Riko diseberang telfon.
Senyum licik tersungging di bibir Alfath. Agra group, jelas sekali ia mengingat perusahaan itu. Perusahaan itu adalah perusahaan kecil yang tidak bosan menawarkan kerja sama meski ditolak berkali kali. Ia tidak menyangka bahwa Mikayla adalah anak dari perusahaan tersebut. Hanya dengan bekerja sama dan merayu ayah gadisnya ia bisa dengan mudah mendapatkan Mikayla.
"Apa kau tahu mikayla dekat dengan seorang pria atau hal lain mengenai pria kecuali aku?" Tanya Alfath. Ia memang penasaran dengan status gadis itu.
"Dia pernah sekali menjalin hubungan saat SMA dengan pria bernama Nial. Tapi karna LDR mereka putus. Lalu yang saya dengar, Mikayla menyukai pria bernama dimas. Manager diperusahaan anda boss" Penjelasan Riko membuat tangan Alfath menggenggam erat. Awalnya ia tenang karna pacar Key sudah pergi dan itu sudah lama saat masa SMA. Tapi mendengar pernyataan Riko yang mengatakan bahwa gadisnya menyukai Dimas ia merasa kesal dan marah. Bahkan untuk menyukai seseorang key tidak boleh melakukannya. Itu yang ada difikiran Alfath.
"Kau mendapat informasi dari mana? Bagaimana kau bisa tahu kalau key menyukai dimas?" Tanya Alfath. Untuk pertama kalinya ia tidak mempercayai riko.
"Saya mendapat informasi dari diana sahabat Mikayla boss. Dia gadis yang royal pada lelaki. Saya hmm sedikit menggodanya" penjelasan Riko sangat masuk akal. Para gadis memang menceritakan pria yang disukainya bukan? Oh s**t! Umpat Alfath dalam hati.
"Aku akan kirimkan uangmu. Aku tutup."
"Terimakasih boss."
Alfath menggeser tombol merah pada layar ponselnya. Ia menaruh handphonenya dan tersenyum miring penuh arti. Pria itu mengambil telfon yang ada dimejanya.
"Atur jadwalku hari ini. Aku akan bertemu dengan Mr.Agra dari perusahaan Agra Group." Ucap Alfath dan mendapat persetujuan dari seberang telephone.
Alfath menumpukan kedua tangannya di atas meja. Matanya menatap tajam jarum jam yang terpajang di dinding. Senyum mengerikan ia tunjukkan. Alfath marah namun berusaha untuk meredamnya.
"Kita lihat kau kabur sampai mana Mikayla. Bersenang-senanglah sebelum kau masuk ke dalam neraka."
- To be continue -