07 - Pria Egois

718 Kata
Warning !!! 18++ *Alfath pov Senyum mengembang dibibirku. Tepat didepanku sudah ada Mr.Agra yang bersikap begitu ramah. Aku menyusulnya diluar kota karna dia ada tugas. Dan kini aku berada dicabang perusahaannya yang ada dibandung. Dia seperti pria yang mudah ditakhlukkan, didunia bisnis keberhasilan adalah prioritas pertama setelah keluarga. Kebanyakan juga pebisnis lebih mementingkan bisnisnya dibanding keluarga. Aku yakin pria paruh baya di depanku ini begitu menyayangi putrinya, dia juga pebisnis yang tahu siapa aku. Dan pasti saat aku menawarkan diri untuk menjadi menantunya ia akan suka rela menerimaku. Dia akan berfikir aku adalah pasangan yang tepat untuk putrinya. Ditambah bisnisnya akan berkembang pesat saat bekerja sama dengan perusahaanku. "Ada apa tuan muda Alfath mau berkunjung di perusahaan kecil saya ini?" Tanyanya. Kerutan di wajahnya tampak, namun rahang tegasnya tak berbohong. Ayah Mikayla terlihat tegas dan patut dihormati. "Jangan panggil saya 'Tuan muda' panggil saja Alfath, anda jauh lebih tua dari saya. Saya kemari ingin menawarkan sebuah keinginan kecil saya." Ucapku sopan, tidak mungkin aku bersikap arogan di depan ayah gadis yang aku incar bukan? "Apa hal itu tuan, ah maksud saya Alfath?" Tanya Mr.Agra. "Putri anda, Mikayla Afsheen Agra. Dia putri anda bukan?" Tanyaku to the point. "Ah dia putri sulung saya. Princess key, ada apa dengan putri saya?" Tanya Mr.Agra tampak bingung karna aku menanyakan putri cantiknya. "Princess key?" Tanyaku mengulang bagian yang dikatakan Mr.Agra. "Itu panggilan saya untuknya, dia putri saya yang paling manja meski dia putri tertua. Dari kecil dia ingin dipanggil princess nak Alfath" balas mr.Agra menceritakan semuanya. Aku terkekeh geli mendengarnya, bagaimana gadis sepertinya bersikap manja? Aku ingin dia bersikap manja padaku, lebih menyenangkan lagi kalau dia manja diatas ranjang. Oke apa yang sedang aku pikirkan saat ini! "Saya tertarik pada putri anda Mr.Agra, saya ingin melamarnya untuk menjadi istri saya. Setelah itu saya akan mengajukan kerja sama dengan perusahaan anda. Ini bukan tentang kerja sama. Saya tulus mencintai putri anda." Jelasku. Mr.Agra tampak terkejut dengan apa yang kuucapkan. Aku terdiam cukup lama, begitupun dengan Mr.Agra. "Apa anda bercanda nak Alfath?" Tanya Mr.Agra menatapku seolah mencari kebohongan dari kedua mataku. "Tidak Mr, kalau saya bercanda saya tidak akan kesinj untuk langsung bertemu anda" balasku tetap tenang. Kalian sudah tahu jawabannya. Mr.Agra menyetujuinya tanpa ragu. Tanpa bertanya kepada putrinya yang sudah benar benar menjadi milikku tersebut. Kau benar benar sudah ada ditanganku Key. ____________ *Mikayla Pov Sudah lebih dari 3 hari aku hanya diam di rumah, aku tidak berani keluar rumah karna takut pria b******k itu. Dia seperti pria gila yang menyeramkan. Hanya dengan menatapku saja ia berhasil membunuhku secara perlahan. Kini aku berada di dalam kamarku, seraya menikmati cemilan. Saat ini aku menonton drama korea kesukaanku. Sudah siang tapi aku belum mandi karna asik dengan cemilan dan juga drama yang kutonton. Pintu terketuk dan aku yakin itu mama atau Delisa adikku, jadi aku menyuruhnya masuk tanpa menolehkan mataku dari laptop, aku juga masih memeluk toples cemilanku dan bersandar dengan nyaman dikepala ranjang. "Masuk aja ma.." ucapku Seseorang menghampiriku, itu bukan aroma parfum mama. Parfum ini sangat kukenali. Aku tidak menoleh dan tetap fokus pada drama koreaku. Hingga ranjang tempatku bersandar ini bergerak dan sebuah suara membuatku terpaku. "Kamarmu serba pink Key, dan kau suka melihat drama menjengkelkan seperti itu?" Suara berat dan menyeramkan itu tepat berada di sampingku. Sontak tanganku langsung mempause— drama yang kutonton. Pelukanku pada toples begitu erat, ku kumpulkan nyali untuk menoleh ke arah asal suara. Aku menatapnya yang kini tersenyum sinis padaku. Tampan tapi menyeramkan. Oh tuhan apa yang harus kulakukan? Aku takut sekali. Lidahku kelu, aku tidak bisa mengatakan apa-apa bahkan bergerakpun tidak bisa karena shock. Aku hanya menatapnya yang kini semakin dekat. "Kau kabur di tempat yang tepat sayang. Key kau membuatku marah dengan kabur dariku.." bisiknya tepat di telingaku. Kurasakan ada yang basah, dia menjilat telingaku dan beralih pada leherku. Dikecupnya leherku. Aku bergetar, bergetar bahkan lidahku sangat kelu. "Mama!!! Mama! Delisa!" Teriakku kencang. Aku sadar tapi aku masih terdiam shock. Alfath tetap mengekspos leherku dan tanganku masih memeluk toples. Aku tidak mendorongnya karna kalau aku melepas toplesku, aku yakin tanganku akan bergetar hebat. "Mama! Delisa! Hiks.." Teriakku yang sekarang menangis keras karna mama ataupun delisa adikku tidak kunjung masuk kekamar menyelamatkanku. Aku begitu ketakutan. [Adegan 21+ dihapus] "Hentikanh.. aku takut mama tahu.." "Biarkan dia tahu hingga kita dinikahkan dengan cepat." - To be continue -  
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN