Niko melangkah melewati kumpulan oramg yanh sedang duduk di ruang tunggu pasirn. Kepalanya menolehpada suara ribut yang ada dipojokan ruangan yang sangat lebar itu. "Lu harus tanggung jawab pokoknya!" "Gak mau! Lu pikir gw percaua kalo gw satu-satunya cwo yang tidur ama lu!" “Jaga omongan lu! Kita udah 4 tahun bareng. Dan gw Cuma hidup ama lu doank!” “Alah, modus lama! Cari bapak dari anak lu. Gua gak mau nikahin lu!” “Bagas! Bagas!” Tatapan mata Niko tetap tertuju pada dua orang di sana. Matanya membulat melihat siapa yang sedang bertengkar di depannya. Dia seolah tidak percaya pada orang yang sedang dilihatnya sekarang. “Gak mungkin. Itu bukan dia kan?” Mata Niko masih terus terarah pada pasangan yang kini juga sudah menjadi pusat perhatian banyak orang. Si wanita terlihat menan