HUTAN SILVERWOOD Begitu Ossena menghilang ke dalam tendanya, Aelina mulai mempersiapkan pertahanan untuk malam itu. “Kita sebaiknya membagi jadwal jaga,” usulnya. “Ada 7 diantara kita, kita bisa bergantian jaga setiap jam. Aku bisa berjaga sekarang, sementara kalian tidur.” Kelima prajurit mengangguk patuh dan langsung masuk ke dalam tenda yang sudah disediakan untuk mereka. “Kau tidak tidur?” tanya Aelina ketika mendapati Irukandji masih belum beranjak dari tempat duduknya. “Aku bisa mengambil alih jadwal jagamu, Putri. Bagaimana kalau kau beristirahatlah.” “Cih! Jangan meremehkanku karena aku perempuan, aku bisa menjaga diriku sendiri.” Omelan Aelina membuat Irukandji tertawa. “Apa yang lucu?” tanya Aelina ketus. “Aku bukan meremehkanmu. Justru kurasa diantara semua prajurit ya