Pagi itu, suasana di rumah keluarga Ken dan Tania begitu hangat. Cahaya matahari menembus tirai jendela, menciptakan bayangan lembut di dinding kamar bayi. Aroma harum bunga segar yang dibawa Alea tadi pagi menguar di seluruh ruangan. Di tengah kehangatan tersebut, Alea dan Evan, orang tua Ken, duduk di sofa dengan senyum penuh kasih. Di hadapan mereka, Tania sedang duduk di sisi box bayi, sementara Ken berdiri di sampingnya dengan tatapan lembut. Di dalam box bayi yang empuk itu, seorang bayi laki-laki mungil terlelap dalam tidurnya. Pipinya yang bulat, bibir kecil yang mungil, serta tangan-tangan yang sesekali bergerak membuat semua orang di ruangan itu tersenyum penuh haru. “Ken, Tania,” panggil Alea dengan suara lembut. “Siapa nama bayi tampan ini?” Ken dan Tania saling bertuk