Pagi pun telah menjelang, namun penghuni di dua kamar itu masih terlelap. Narendra yang masih meminum obat anti nyeri dan antibiotik, tentu saja merasakan efek dari obat itu. Tetapi lain halnya dengan Dinara yang baru dapat tertidur selepas jam 03.00 pagi, wanita itu memikirkan perdebatan yang dilakukan oleh Anwar dan Narendra. Sang paman sudah berada di dekat dirinya, dan Dinara sadar jika tidak bisa lengah lagi karena dia tahu tidak dapat mengandalkan janji yang telah diucapkan oleh Narendra. Pria yang akan menikah sebentar lagi. Mengingat Narendra yang sebentar lagi akan melepas masa lajang, membuat Dinara menangis dengan deras. Sudah dapat dibayangkan jika nasibnya akan berakhir dengan dicampakkan. Tidak mungkin Narendra akan mempertahankan dirinya sebagai simpanan pria itu, yang pa