"Mbak Dinara!" Reynold mencoba untuk menyadarkan Dinara, dia jelas tahu jika wanita yang sedang meringkuk itu sedang mengalami trauma. "Mbak Dinara, bernapas Mbak. Tenangkan diri Mbak, sebentar lagi mereka akan menolong kita keluar dari tempat ini," ucap Reynold yang sebenarnya tidak yakin akan ucapannya. Ponselnya tidak mendapatkan jaringan, alhasil dia tidak dapat menghubungi siapapun juga. Harapannya hanya satu yaitu alarm tanda bahaya yang tadi sudah Reynold tekan sebelum mendapatkan Dinara meringkuk dengan menekuk kedua lututnya hingga menyentuh wajah. Sebenarnya di dalam hatinya Reynold merasa panik, tidak tahu bagaimana harus menolong Dinara yang semakin parah keadaannya.Tapi biar bagaimanapun juga, Reynold tetap harus tenang agar dapat mengembalikan kesadaran Dinara. "Mbak N