Bab 28.

2041 Kata

“Pak Sultan?” “Kakak iparnya Kansa?” Kansa dan Niken bertanya bersamaan. Membuat pria yang berdiri di depan mereka menatap keduanya bergantian. Kepala pria itu bergerak turun naik sebagai jawaban dari dua pertanyaan tersebut. “Gimana sih, Kansa? Kamu janjian sama kakak iparmu, ya?” tanya Niken dengan bibir cemberut. Kansa terdiam. Dia tidak ada janji dengan Sultan. Sebelum berangkat tadi dia sudah meninggalkan pesan jika dirinya ada acara dengan temannya, tapi dia akan tetap pulang sebelum pria itu pulang. Apa mungkin Sultan tidak membaca catatannya? Lagi pula untuk apa pria itu datang ke kampusnya? “Mari, Mbak Kansa. Takutnya nanti pak bos marah. Dari tadi lagi uring-uringan.” Pria itu memberitahu Kansa. Sementara pria yang disebut oleh sang supir sedang uring-uringan itu mendorong

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN