“Apa kamu berbohong saat bilang padaku malam itu sedang menstruasi?” Akhirnya pertanyaan yang selama beberapa hari terakhir mengendap di kepala Sultan, keluar juga. Pria itu menatap lurus sepasang mata Kansa. Setelah dari rumah kakeknya, Sultan langsung memerintahkan Kansa untuk ikut ke kamarnya. “Iya.” Kansa menjawab dengan jujur. Dia sempat berbohong dan hasilnya luar biasa menyakitkan. Kansa mencoba untuk berpikiran positif. Tuhan sudah menggariskan kesuciannya direnggut oleh Sultan. Hanya saja mungkin caranya akan berbeda jika saja malam itu dia tidak berbohong. Apa sekarang Kansa sudah tidak takut pada Sultan? Tanpa sadar Kansa menghentak napasnya. Rasa sakit itu tidak akan mungkin bisa Kansa lupakan. Kansa sadar saat ini dia hidup dengan monster. Bukan manusia karena menurutnya S