“Bagaimana?” tanya Sultan begitu dokter keluar dari kamar Kansa. Dia tidak masuk ke dalam kamar itu. Ingatan sepotong-sepotong yang tidak jelas membuat kepalanya pusing. Pria yang sebelumnya menyandarkan punggung ke sisi dinding itu meluruskan posisi berdiri kemudian memutar sedikit langkahnya hingga bisa berhadapan dengan dokter perempuan yang baru saja memeriksa Kansa. “Istri anda dehidrasi.” “Istri? Dia bukan istriku.” Sultan menyambar cepat. Seenaknya saja menyebut Kansa istrinya. “Oh ….” Dokter wanita itu menghembus napas lega. Kepalanya bergerak turun naik. “Tadi saya terkejut waktu melihat gadis itu. Dokter Rudi bilang istri Bapak yang sakit. Tapi yang saya lihat kok bukan kak Nabila.” Dokter itu tersenyum. “Mungkin dokter Rudi salah dengar,” tambahnya. “Dokter Rudi bilang begit