Kansa meremas-remas dua telapak tangannya. Di dalam dadanya bergemuruh, namun ia harus menahan diri setelah mendengar ucapan panjang Atmadja. Inti dari semua kalimat yang keluar dari mulut sang penguasa Atmadja itu adalah dia tidak diperbolehkan bergerak untuk menghancurkan Nabila. Sambil menahan emosi, Kansa beranjak berdiri. “Saya permisi.” Kansa menggerakkan kepala turun sebelum mengayun kaki, berjalan menjauh dari orang yang membuat dadanya terasa panas hingga rasanya akan segera meledak. Sultan memperhatikan kepergian sang istri seraya menarik panjang napasnya. Pria itu sudah akan melangkah menyusul sang istri sebelum mendengar suara sang kakek yang berhasil membuat kakinya urung bergerak. “Kakek belum selesai denganmu. Duduk,” titah Pramu Atmaja membuat Sultan menoleh--menatap sa