“Kita akan tidur di ranjang, Kansa. Kamu dan aku. Kita berdua tidur di ranjang itu.” Mulut Kansa seketika menganga. Sepasang matanya terbuka lebih lebar. Mendadak bulu kuduknya meremang. Kalimat yang baru saja terdengar olehnya terasa sulit dipercaya. Apa maksudnya mereka akan tidur di ranjang yang sama? “Kenapa malah bengong? Katanya mau istirahat? Ayo,” ajak Sultan sembari kembali meraih sebelah tangan Kansa lalu menariknya perlahan. Membuat dua kaki Kansa terpaksa bergerak mengikuti tarikan tangan Sultan. “Tu-tunggu.” Kansa menarik tangannya. Menahan kedua kaki untuk tidak bergerak. Kali ini giliran Sultan yang terpaksa harus menghentikan ayunan kakinya. Pria itu menoleh, menatap bertanya sang istri. “Apa lagi? Tidak jadi istirahat sekarang? Mau nonton televisi dulu?” tanya Sultan d