“Kamu bisa memilih. Kamu pakai di depanku, atau di kamar mandi. Sekarang, Kansa.” Kansa berjalan mendekati Sultan dengan langkah berat, dan dua tangan terjalin di depan tubuh. Gadi situ menghentikan ayunan kaki setengah meter dari Sultan. Sepasang mata Kansa mengerjap melihat benda di tangan Sultan. Gadis itu menelan susah payah salivanya. Sepintas melihat, Kansa bisa menebak barang apa yang kini terulur ke arahnya itu. “Ini, cepat ambil.” Sambil menarik lagi langkah kakinya ke depan, Kansa mengurai kaitan jari-jari tangannya. Gadis itu mengambil benda di tangan Sultan, lalu meremasnya. D*da gadis itu bergerak naik turun lebih cepat. “Mau kamu pakai di depanku? Wah, ternyata kamu cukup berani juga, ya?” Sultan menarik punggung ke depan lalu memutar posisi duduk hingga kedua kakinya te