Part 32 Rayuan Alex

1273 Kata

Senin pagi, seperti biasa aku sibuk dengan pekerjaan rumah setelah Mas Ilham berangkat ke kantor. Kami pulang dari liburan langsung ke rumah Ibu, mengajak Syifa keliling kota hingga sore, lalu malam setelah Syifa tidur kami langsung kembali ke rumah. Perjalanan yang melelahkan. Mengenai meninggalnya Ibu Nura, aku tidak memberitahu Mas Ilham. Aku yakin, tidak kuberitahu pun Mas Ilham akan tahu sendiri dari orang kantor. Aku duduk di ruang keluarga sambil membuka pesan dari Miya. Dia mengirim foto kue yang di eksekusinya hari ini. [Gagal, Vi. Bantet kueku.] Tulisnya sebagai caption. Kubalas dengan emot tawa berderet. [Besok-besok di coba lagi, dong.] Tidak langsung dibalas karena dia sedang offline. Aku iseng membuka status di WA. Silvi mengunggah foto beberapa menit yang lalu. Ada

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN