Sama-sama Terluka

1098 Kata

Zivaa mendorong d**a Shaka, menyudahi ciuman paksa yang dilakukan pria itu. Dia tak ingin luluh karena cumbuan Shaka untuk saat ini, hampir saja dia tersulut gairah. "Hentikan!" ucap Zivaa dengan napas terengah, dia segera turun dari meja dan memperbaiki pakaiannya yang sempat terbuka di bagian depan. Shaka pun menghela napas panjang. "Kenapa kamu pergi?" tanyanya. Zivaa memalingkan wajahnya. "Sudah jelas, 'kan. Aku yang harus pergi karena kamu sudah punya calon istri, Mas!" tukasnya enggan melihat wajah Shaka. Tapi Shaka maju lalu memegang kedua bahu Zivaa, memaksa gadis itu untuk menoleh padanya. "Kalau memang hanya karena itu, katakan kamu enggak mencintai aku, Zivaa!" pinta Shaka mengguncang bahu Zivaa. Zivaa menggeleng, dia melepaskan diri dari Shaka dan bergerak menjauh. "Buk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN