Zivaa sejenak tertegun di meja kerjanya usai mengakhiri sambungan telponnya dengan Shaka. Hati kecilnya merasa kalau pria itu menyembunyikan sesuatu tapi entah apa itu. Yang pasti Zivaa tahu kalau pria itu sudah bertemu dengan kedua putranya dan mereka berbincang, Shaka bilang tidak sempat membicarakan dirinya, masa sih? Hati dan pikiran Zivaa berargumen. Tidak ingin menebak-nebak tapi dia penasaran. Kenapa jalan hidupnya jadi serumit ini? Khususnya percintaannya. Dulu jatuh cinta sama pria seusianya dan berakhir sakit hati karena di tikung oleh sahabatnya sendiri. Sekarang Zivaa jatuh cinta pada dosennya sendiri, dimana pria itu berusia dua kali lipat usianya, bahkan putra sang dosen usianya tidak jauh darinya. Pastilah mereka tidak akan menerima ayah mereka berpacaran dengan wanita muda