Menghangat

1098 Kata

"Toriq," bisik Lia gugup ketika Toriq menyentuh pipinya, hanya sepersekan detik ketika akhirnya lelaki itu mencium bibirnya dengan lembut dan manis. Lia merasa seolah membeku di tempatnya dan hanya bisa terpejam merasakan pagutan hangat dari bibir hangat Toriq. Darahny berdesir ke seluruh tubuhnya ketika tangan Toriq turun menyentuh leheranya. "Lia," Toriq maju dan mendesak bersandar di kursi. Harum napas lelaki itu membuainya, Lia meraih tengkuk Toriq dan membalas ciuman itu lebih dalam. Membuat Toriq tersenyum, segera saja dia menerobos belahan bibir lembab itu dengan lidahnya dan meraup Lia ke dalam sebuah ciuman panas. Lia mendesah, sentuhan lembut Toriq membangkitkan hasrat yang sudah beberapa bulan ini terkunci. Sama-sama tak tersentuh, keduanya seolah mendobrak batasan masing-m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN