Sepulang May dan rekan-rekan kantornya, Zivaa pun sendirian di kosan. Sudah makan dan minum obat, lalu berusaha untuk tidur karena kepalanya pusing. Dia berguling gelisah di tempat tidurnya, perutnya terasa tidak nyaman dan mual. Dia terus bertukar posisi tidur namun tetap saja, perasaan mual dan sesak mengganggunya. "Enggak enak!" keluhnya lemas, sepertinya GERD-nya kali ini lumayan parah. Zivaa menghela napas dalam-dalam, berusaha bernapas sampai habis namun sulit. Seperti ada yang menghalangi setiap kali dia ingin menghela napas lega. "Aduh!" erangnya ketika tiba-tiba rasa perih dan mual mendera perutnya. Semakin sakit dan sesak. Zivaa beranjak bangun pelan-pelan, kepalanya juga terasa pusing tak karuan. Dia ingin menjangkau obat lambungnya, mana tahu setelah minum itu rasa perihn