27. Wedding Day

1326 Kata

“Mas, serius?” Ziya masih meragukan ucapan Mahesa. “Apakah aku terlihat sedang bercanda?” Mahesa melangkah ke tepi Ranjang kemudian duduk di samping Ziya. Ia memandangi wajah ayu alami Ziya selama beberapa saat. Aroma lily dari rambut dan tubuh wanita itu masih tercium. Usaha keras dilakukan Mahesa untuk mengabaikan wangi memikat itu. Namun, kulit lengan, pundak, dan punggung Ziya yang terekspos dan tidak sengaja terpindai pandangannya, membuat Mahesa kembali merasakan gairah. Pria itu harus beringsut memunggungi Ziya ketika merasakan celana yang dikenakannya semakin sempit. Ia mengutuki dirinya sendiri yang hampir larut dalam pesona polos Ziya. Mahesa membuang napas kasar mencoba tidak mengacuhkan gejolak hasrat yang berkembang  cepat dalam dirinya. “Aku akan temui Bang Damar hari ini

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN