Acara resepsi akhirnya dilaksanakan, dengan bangga Arka memperkenalkan Dara, dan kedua orang tuanya, pada seluruh keluarga besarnya yang berkumpul di malam resepsi pernikahan Asma. Sekarang, dirinya tidak lagi menjadi bahan bullyan keluarganya dalam hal jodoh. Karena ada Dara, yang sebentar lagi akan menjadi pendamping hidupnya. Malam itu, untuk pertama kalinya, Dara bertemu dengan Asma. Dara pikir, tubunya sudah termasuk mungil, tapi ternyata Asma lebih mungil. Dan, yang mengagetkan, suami Asma jauh lebih besar dari pada Arka. "Asma, kenalkan ini Dara, calon istri Paman." Arka memperkenalkan Dara pada Asma dengan perasaan bangga. "Ummm, Amma sudah memberitahu, Acil Dara cantik. Tapi, kok mau dengan Paman. Pamankan sudah tua, sudah karatan." Asma menyambung ucapannya dengan tawa ceki