Mereka tiba di rumah sakit, Hanum langsung di bawa ke ruang bersalin, baru saja semua persiapan persalinan selesai disiapkan oleh juru rawat, terdengar Hanum berteriak nyaring. Rasa sakit luar biasa membuatnya berusaha mendorong ke luar bayinya dengan sekuat tenaga. Hanya dengan satu kali dorongan kuat, tangis bayi terdengar menggema. Pram berdiri seperti patung karena terkesima. Ia tak menyangka kelahiran bayinya begitu cepat prosesnya. Sementara Hanum berusaha kembali mengumpulkan tenaganya, karena ia tahu masih ada satu bayi lagi yang harus ia perjuangkan hidupnya. Hanum menarik napas dalam-dalam. Lalu ia kembali mendorong dengan sekuat tenaganya, kedua tangannya mencengkeram lengan Pram dengan kuat. Pram merasa perutnya mules dengan tiba-tiba. Tenggorokannyapun terasa kering karena ket