“Kamu bisa keluar sekarang! Ke kampus diantar driver!” Pesan bernada perintah yang sangat otoriter itu tentu saja berasal dari Bravino. Ivy yang memang sudah menunggu sedari tadi pun segera beranjak dari tempatnya duduk. Sekali lagi ia menengok ke belakang, memastikan bila tak ada barang miliknya yang tertinggal. Dan karena memang tak ada, jadilah ia keluar dari ruangan itu. Ia mendapati ruangan tempatnya memuaskan hasrat si papa gula tadi telah kosong melompong. Tak ada satu orang pun di sana. Wajah Ivy otomatis memerah saat ia mengingat apa yang tadi ia lakukan bersama Bravino di atas meja kaca tersebut. Seandainya tadi sang sugar daddy tak mendapatkan tamu dadakan, sudah pasti lelaki itu tak akan melepaskan Ivy untuk waktu yang cepat. Segera ia menggeleng, berusaha mengenyahkan pik

